Dalam rangka Peringatan 70 Tahun berdirinya Restoran Jepang Yoshiya, serta 60 tahun Peringatan Hubungan Bilateral Indonesia dan Jepang, perwakilan PPI Kyoto-Shiga dan PPI Osaka-Nara diundang oleh Restoran Yoshiya untuk hadir ke restorannya di Arashiyama, Kyoto. Ini adalah kali pertama saya datang ke Yoshiya setelah sebelumnya mendengar cerita dari teman-teman dan baca reviewnya di blog Anissa.
Acara dimulai dengan kata sambutan dari Direktur Yoshiya, Tsukuda-san. Beliau sempat bilang kalau ingin bisa hidup sampai bisa melihat ulang tahun Restoran Yoshiya yang ke 100 tahun (berarti masih 30 tahun lagi! Waw.) Selanjutnya adalah pembukaan dari Direktur ITPC Osaka, Bapak Iwan Yusuf. ITPC (International Trade Promotion Center Osaka) adalah perwakilan Kementrian Perdagangan Indonesia di Jepang, dengan tugas utama mengelola kegiatan ekspor dari Indonesia ke Jepang. Bagian paling menarik bagi saya adalah saat beliau membahas MESTAKUNG (Semesta Mendukung) yang direfer dari kisah beliau ingin ke jepang dan bisa melakukan hal baik untuk Indonesia. Kalau kita punya keinginan kuat, niscaya Semesta Mendukung!
Selain ulang tahun ke 70, hari itu Yoshiya juga mengadakan pengenalan Sakura Bento, menu rahasia yang tidak ada di list menu Yoshiya. Selain halal, set menu ini hanya bisa dibeli sepanjang tahun 2018 oleh mahasiswa asing dengan menunjukkan kartu mahasiswa (bisa ditebak, harganya juga harga mahasiswa hehe. Sakura Bento berisi: Tofu Soup, Mahou Kroket, Ikan Teriyaki, Karaage, Sushi, miso, Matcha Soba, Chawan Mushi, Pickles, dan Yatsubashi. Setiap menu disajikan dengan porsi yang tidak terlalu besar, jadi walaupun terlihat banyak, semua masih bisa dinikmati.
Kesan pertama melihat set menu ini, tentu adalah penampilannya yang sangat cantik. Betul-betul makanan asli jepang! Rasanya pun enak sekali. Favorit saya adalah Mahou Kroket, alias Kroket magic. Kenapa Namanya magic? Karena kroket ini tidak menggunakan daging, tapi terlihat dan terasa seperti kroket daging jepang! Sup tofu yang lembut pun juga menjadi favorit saya. Karena dimasak dengan susu kedelai, rasa tofu menjadi lembut dan gurih. Dijamin puas sekali dengan pilihan menu sakura bento!
Selesai menikmati Sakura Bento, kami dipersilakan untuk sholat. Restoran Yoshiya baru saja melaunching musholla pada bulan Juli 2018 ini. Mushollanya rapi, dengan tempat wudhu yang dibuat khusus (airnya mengalir non-stop dari Sungai Katsura hehe). Musholla ini dibagi untuk perempuan dan laki-laki, serta dilengkapi degan lock password. Sampai saat ini, ini adalah musholla restoran terbaik yang pernah saya kunjungi di Jepang.
Setelah makan siang, kami juga diajak untuk belajar Shodo (seni kaligrafi Jepang.) Sesi Shodo diajarkan langsung oleh istrinya Fukuda-san. Ternyata, beliau sudah aktif melakukan shodo sejak SMA. Kami diperlihatkan hasil karya beliau menulis puisi dengan shodo. luar biasa indah dan rapi. Ternyata dalam menulis shodo tidak boleh ada kesalahan. Kalau salah tidak bisa dihapus dan harus mengulang dari awal. Karena itu, kunci dalam menulis shodo adalah konsentrasi tinggi baik hati maupun pikiran. Kami berlatih menulis beberapa kali di kertas daur ulang sebelum akhirnya menulis “yang sebenarnya” di kertas tebal. Senangnya, perangkat shodo serta hasil karya kita bisa dibawa pulang juga, sebagai hadiah kenang-kenangan dari Yoshiya.
Sebelum berpisah, kami juga diberikan omiyage berisi Halal Matcha Purin dan Matcha Powder dari Omiyage Shop Yoshiya. Senang sekali!
Kesan setelah mengikuti acara ini, saya kagum bagaimana Yoshiya betul-betul memperhatikan kenyamanan masyarakat muslim di Jepang agar bisa menikmati makanan tradisional negara ini tanpa harus khawatir halal atau tidak. Di Yoshiya juga disediakan tempat sholat serta pilihan oleh-oleh matcha yang tidak mengandung unsur babi ataupun alkohol. Was a very pleasant day and experience. Arigatou gozaimasu, Yoshiya!
Hello Lunnaby 